07 November 2012

MENDOKUMENTASIKAN VIDEO

Ada beberapa teknik teknik dasar yang diperlikan untuk mengambil suatu pengambilan video. Seseorang harus mengatahui dasar dasar pengambilan video yang harus diperlajari secara men - detail.
ada pun beberapa cara pengambilan gambar terhadap suatu objek dapat dilakukan dengan lima cara :


  • Bird Eye View
    Teknik pengambilan gambar yang dilakukan dengan ketinggian kamera yang berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan terlihat lingkungan yang luas dan benda benda tampak kecil dan berserakan
  • High Angle
    Sudut pengambilan dari atas objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai "kerdil".
  • Low Angle
    Sudut pengambilan dari bawah objek sehingga mengesankan objek terlihat besar. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu nilai "Agung/ prominance, beribawa, kuat, dominan.
  • Eye Level
    Sudut pengambilan gambar tsejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
  • Frog Eye
    Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas atau dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah olah mata penonton mewakili mata katak.
Ukuran gambar biasanya dikaitkan dengan tujuan pangambilan gambar, tingkat emosi, situasi dan kondisi objek. Terdapat bermacam - macam istilah antara lain :
  • Extreme Close Up ( XCU ) : Pengambilan gambar yang terlihat sangat detail seperti hidung, bibir, ujung tumit dari sepatu, sepasang sepatu, dll.
  • Big Close Up ( BCU ) : Pengambilan gambar dari sebatas kepala hingga dagu.
  • Close Up ( CU ) : Pengambilan gambar di ambil dari jarak dekat, hanya sebagian dari objek seperti muka objek saja.
  • Medium Close Up ( MCU ) : Pengambilan gambar di ambil dari dada ke atas.
  • Medium Shot ( MS ) : Pengambilan dari jarak sedang, dari perut atau pinggang ke atas.
  • Knee Shot ( KS ) : Pengambilan gambar di ambil dari lutut sampai ke kepala.
  • Full Shot ( FS ) : Pengambilan gambar objek di ambil secara penuh dari kepala sampai ujung kaki.
  • Long Shot ( LS ) : pengambilan gambar objek yang di ambil secara keseluruhan. Gambar di ambil dari jarak yang jauh, sehingga juga menampakkan latar belakang.
  • Medium Long Shot ( MLS ) : Pengambilan gambar objek dari jarak yang lebih agak jauh ( wajar ), sehingga jika ada 3 objek, maka akan terlihat keseluruhannya.
  • Extreme Long Sh ot ( XLS ) : Pengambilan gambar objek dari jarak yang sangat jauh, sehingga nampak latar belakang nya, sehingga di ketahui posisi letak objek tersebut.
  • Zoom In/ Zoom Out : Pengambilan gambar dengan cara kamera bergerak menjauh dan mendekati objek dengan menggunakan tombol zooming yang ada di kamera.
  • Panning : Gerakan kamera menoleh ke kiri dan ke kanan dari atas "tripod".
  • Tilting : Gerakan kamera ke atas dan kebawah. Tilt Up ke atas, dan Tilt Down ke bawah.
  • Dolly :Kedudukan kamera di tripod dan di atas landasan rodanya. Dolly In jika bergerak maju dan Dolly Out jika bergerak menjauh.
  • Follow : Gerakan kamera mengikuti objek yang bergerak.
  • Crane Shot : Gerakan kamera yang di pasang di atas roda.
  • Fading : Pergantian gambar secara perlahan. Fade in jika gambar muncul dan Fade out jika gambar menghilang serta Cross fade jika gambar 1 dan 2 saling menggantikan secara bersamaan.
  • Framing : Objek berada dalam framing shot. Frame in jika memasuki bingkai dan frame out jika keluar bingkai.
Teknik pengambilan gambar tanpa menggerakkan kamera, jadi cukup objek yang bergerak. Objek bergerak sejajar dengan kamera.
  • Walk In : Objek bergerak mendekati kamera.
  • Walk Away : Objek bergerak menjauhi kamera.
Teknik ini dikatakan lain karna tidak hanya mengandalkan sudut pengambilan, ukuran gambar, gerakan kamera dan objek tetapi juga unsur unsur lain seperti cahaya, properti dan lingkungan. Rata - rata pengambilan gambar dengan menggunakan teknik teknik ini menghasilkan kesan lebih dramatis.
  • Backlight Shot : Teknik pengambilan gambar terhadap objek dengan pencahayaan dari belakang.
  • Reflection Shot : Teknik pengambilan gambar di ambil melalui pantulan gambar di cermin/ air yang dapat memantulkan bayangan objek.
  • Door Frame Shot : Gambar diambil dari luar pintu sedangkan adegan ada di dalam ruangan.
  • Artifical Freme Shot : Benda misalnya daun atau ranting di letakkan di depan kamera sehingga seolah olah objek diambil dari balik ranting.
  • Jawa Shot : Kamera menyorot objek yang seolah olah kaget terlihat kamera.
  • Framing With Background : Objek tetap fokus didepan namun latar belakang dimunculkan sehingga ada kesan indah.
  • The Secret of Foreground Framing Shot : Pengambilan gambar objek yang berada didepan latar belakang sehingga menjadi panduan adegan.
  • Tripod Transition : Posisi kamera yang berada di atas tripod dan beralih dari objek satu ke objek yang lain secara capat.
  • Artificial Hairlight : Rambut objek diberi efek cahaya buatan sehingga bersinar dan lebih dramatik.
  • Fast Road Effect : Teknik yang diambil dari dalam atau atas kendaraan yang sedang berjalan melaju cepat.
  • Walking Shot : Teknik ini mengambil gambar pada objek yang sedang berjalan. Biasanya di gunakan untuk menunjukan orang yang sedang bejalan terburu - buru atau dikejar sesuatu.
  • Over Shoulder : Pengambilan gambar dari belakang objek, biasanya tersebut hanya terlihat kepala atau bahunya saja. Pengambilan ini untuk memperlihatkan bahwa objek sedang melihat sesuatu atau bisa juga objek sedang bercakap - cakap.
  • Profil Shot : Jika dua orang sedang berdialog, tetapi pengambilan gambarnya dari samping, kamera satu memperlihatkan orang pertama dan kamera dua memperlihatkan orang kedua.
 
Kamera dan pengoperasiannya :
1.    Zoom
Berfungsi untuk mendekatkan obyek (zoom in) atau menjauhkan obyek (zoom out) secara optical, karena dengan menggunakan system pergerakan lensa
          Mengoperasikannya :
-     Kamera digerakan lebih dekat dengan subyek kemudian diperbesar (sama dengan
    pembingkaian)
-    Untuk memperbesar jarak jauh sebaiknya menggunakan tripod (kaki)
2.   Iris Ring
Berfungsi untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk kedalam lensa kamera
             Mengoperasikannya :
-  Pembukaan Iris dapat di atur (lubang bidik kamera)
-  Membuka Iris, mengakibatkan cahaya masuk lebih banyak dan gambar lebih jelas
-  Cincin Iris pada rumah lensa, diputar searah jarum jam untuk menutup dan berlawan arah
3.   Fokus Ring
Berfungsi untuk mengatur fokus tidaknya obyek yang dibidik.
          Obyek yang tidak focus disebut out of focus dan gambarnya akan tampak kabur dan
          dikenal dengan istilah blur obyek yang focus akan terlihat jelas dan detail disebut in focus
          Mengoperasikannya :
-    Kamera di set pada focus
-    Atur cincin focus sampai di peroleh gambar yang taja
-    Putar cincin focus searah jarum jam untuk focus lebih dekat dan berlawan
4.   White balance (keseimbangan putih)
Berfungsi sebagai proses penyeimbangan warna dengan menggunakan media warna putih
Mengoperasikannya :
-  Bidikan kamera pada sesuatu yang bersifat tidak memantulkan putih dalam cahaya yang
 sama seperti subjek
- Kemudian bingkai, sehingga kebanyakan atau warna putih
- Atur focus dan ekspos, kemudian rekam tombol “white balance” atau saklar
5.      Shutter
Tombol pemantik potret di pasang dibelakang lensa antara lensa
Shutter mempunyai variasi aplikasi, khususnya untuk mendukung gerakan cepat
Mengoperasikannya :
-    Kamera pada posisi on
-    Yakinkan bahwa shutter dalam kondisi on
            -    Bidikan pada obyek sesuai dengan keinginan
 Sumber : DEWI YULIANTI,S.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar